What-shares, perlukah membuat tandingan Liga Champons? Liga Champions merupakan ajang perhelatan sepak bola paling akbar di Benua Eropa. Menghadirkan tim-tim papan atas dengan sistem pengambilan tiket melalui posisi klasemen akhir di liga domestik. Apabila sebuah klub memenuhi syarat klasemen, maka tensi panas piala kuping besar dapat dirasakan. Atmosfer permainan Liga Champions mengundang banyak pemain dan pelatih untuk senantiasa berbondong-bondong memperbaiki kinerja dan strategi permainan. Sedikitpun kesalahan yang muncul, pasti berbuah masam bagi klub tersebut.
Dengan begitu akbarnya Liga Champions, membuat pendapatan UEFA selaku organisasi sepak bola Eropa kebanjiran profit. Sponsorship yang tentunya menjadi pendapatan utama EUFA, tidak sedikit uang yang harus digelontorkan untuk bersanding di dekat logo Champions League. Hal tersebut membuat banyak klub merasa dirugikan. Sehingga beberapa pesohor UEFA ingin membuat Liga ‘tandingan’ yang memiliki model identik dengan Liga Champions bernama Liga Super Eropa.
Liga Super Eropa digadang-gadang menjadi liga yang memberikan banyak keuntungan kepada klub daripada keuntungan untuk UEFA sendiri. Namun demikian, membuat seuatu liga baru disaat liga yang lain sudah berjalan dengan maksimal akan menjadikannya benalu.
Beberapa pertanyaan mulai terlontar, apakah dengan adanya liga super tersebut tidak memecahbelahkan klub-klub raksasa Eropa? Apakah klub-klub ‘pentolan’ mau menambah ‘liga baru’ pada agenda tahunannya yang pastinya akan menguras tenaga pemain? Banyak dari pemain menolak dengan adanya liga baru tersebut karena beranggapan bahwa liga Champions sudah sangat meriah dengan banyaknya pemain-pemain kelas dunia yang bertanding.
Seperti apa yang dijelaskan oleh Philip Lahm, kapten dari klub Bayern Muenchen kepada Bild, ia beranggapan bahwa pertandingan akan menjadi tidak baik apabila banyak klub besar bermain pada satu liga, dan klub-klub besar lainnya bermain pada liga lainnya.
Dengan nada tersebut, Lahm beranggapan bahwa akan terjadi dualisme liga yang sebenarnya akan memecah pertandingan klub-klub besar. Ia menambahkan bahwa pertandingan akan menarik jika Bayern dan Madrid bertemu dua kali di Semifinal dari pada keduanya bermain di liga yang berbeda, atau malah ada lebih dari 4 pertandingan eropa yang mempertemukan 2 tim yang sama dalam satu tahun.
Aleksander Caferin yang merupakan Ketua Asosiasi Sepakbola Slovenia beranggapan bahwa, pekerjaan rumah presiden EUFA adalah menjaga keharmonisan terhadap klub-klub besar. Apakah mungkin penyebab akan diadakannya liga super eropa karena kurangnya keuntungan yang didapatkan oleh klub. Ia menambahkan seperti dikutip BBC bahwa apabila pendapatan klub masih rendah, seharusnya UEFA memberikan keuntungan yang lebih kepada klub daripada membuat liga baru sebagai saingan liga Champions.
Caferin juga mengatakan bahwa Liga Champions merupakan liga terbaik yang ada di dunia, keuntungan yang sangat besar didapatkan namun masih belum memberikan keuntungan yang besar bagi klub yang berpartisipasi. Ia menyarankan UEFA seharusnya melibatkan klub lebih banyak agar keuntungan klub juga bertambah banyak.
Ok, sampai disitu dulu. Bagaimana? Setelah membaca ulasan diatas, sudahkah teman-teman memiliki jadwal liga champions terbaru 2016 beserta siaran langsungnya di SCTV untuk pertandingan dini hari? Nah, untuk teman-teman masih belum memilikinya silakan dapatkan info pertandingan pekan-pekan liga champions.
Ok, sampai disitu dulu. Bagaimana? Setelah membaca ulasan diatas, sudahkah teman-teman memiliki jadwal liga champions terbaru 2016 beserta siaran langsungnya di SCTV untuk pertandingan dini hari? Nah, untuk teman-teman masih belum memilikinya silakan dapatkan info pertandingan pekan-pekan liga champions.
No comments:
Post a Comment